LEMO
Wah guys, sejauh ini sudah ada sekitar 84 destinasi wisata yang saya kunjungi di Sulawesi Selatan... Luar biasa, senangnyaaaa.... Alhamdulillah...
Tapi nih guys, belum lengkap rasanya kalau belum ke Kabupaten Tana Toraja.... Faktanya, banyak wisatawan asing yang sering berkunjung ke daerah ini... Bagaimana tidak? Tana Toraja terkenal sebagai daerah yang memiliki tradisi pemakaman terunik di dunia... Woowwww.....
Kalau orang luar negeri sering berkunjung ke sini, kenapa kita mau ketinggalan? No... Pokoknya, apapun caranya, saya harus menjelajah kabupaten ini...
Daaaaan, akhirnya....!!!! Ketika itu bulan Desember 2014, bertepatan dengan acara 'Lovely December' di Kabupaten Tana Toraja, saya pun berencana mengunjungi kabupaten tersebut bersama teman-teman...
Kami ada 8 orang, yakni saya, Tuching, Opi, Fandi, Kiko, Nining, Deni, Kak Fauzan, dan salah satu kakak perawat dari Enrekang yang datang bersama Tuching.... Alhamdulillah, jadi juga ke Toraja, setelah sekian lama berangan-angan... Dan tentunya bersama teman-teman muslim yang insya Allah akan menjadi penuntun untuk makanan halal... Maklum, daerah Tana Toraja adalah daerah dengan mayoritas umat Kristiani... Walaupun begitu, masih ada beberapa temapt makan yang halal di daerah ini... So, buat kamu Muslim Backpacker, gak usah khawatir yow.... ^_~
Tempat pertama yang akan saya bagikan kepada kalian adalah Lemo... Yuk dibahas jo!!!
Objek wisata Lemo yang berlokasi di Tana Toraja terkenal sebagai rumah para
arwah. Di tempat ini, kamu dapat melihat jenazah yang disimpan di ruang terbuka
tepatnya berada di dinding bukit yang curam. Tempat makam ini merupakan
perpaduan antara kematian, seni dan ritual.
Di lokasi ini, juga terdapat
patung kayu atau disebut tau – tau
yang dipahat dengan sangat detail. Jika anda teliti, akan terlihat postur
tangan patung dimana tangan kanan menghadap keatas sementara tangan kiri
menghadap ke bawah. Postur tangan ini sendiri memiliki arti khusus yaitu
meminta dan memberkati serta mencerminkan posisi antara mereka yang masih hidup
dan telah wafat. Mereka yang telah wafat membutuhkan bantuan dari keturunan
mereka yang masih hidup. Bantuan yang dimaksud adalah melakukan serangkaian
upacara adat agar mereka yang telah wafat dapat mencapai surga. Juga upacara
adat ini dimaksudkan agar mereka yang masih hidup mendapatkan berkah hingga
turun temurun.
Di tempat ini, kamu dapat
menyusuri lubang-lubang makam yang berada di tebing bukit. Beberapa lubang
makam bahkan tidak berpintu sehingga kamu dapat melihat tulang-tulang
jenazah. Jika kamu penasaran dan ingin melihat ritual Ma Nene atau mengganti baju jenazah, disarankan untuk
mengunjungi daerah ini. Ritual Ma Nene
sendiri disimbolkan sebagai penghormatan kepada orang tua.
Tak hanya perjalanan yang penuh misteri
yang akan kamu dapatkan, karena di lokasi ini terdapat beberapa rumah Tongkonan
yang telah dipenuhi tanaman liar dan lumut. Sekalipun telah termakan usia dan
diselimuti tanaman liar, kesan seni yang indah tetap terlihat di bangunan
tersebut. Pemandangan sawah saat menyusuri Lemo akan menambah kenikmatan bagi kamu yang rindu akan suasana pedesaan.
Lokasi Lemo sendiri tidak jauh
dari Kota Makale. Untuk menuju ke sana, kamu dapat memanfaatkan jasa bemo atau
menyewa kendaraan dengan atau tanpa supir.
Nah, gimana guys? Penasaran kan? Yuk, eksplor Tana Toraja!!!! :D
0 komentar:
Posting Komentar