Senin, 04 Mei 2015

SULAWESI SELATAN - TANA TORAJA

LONDA


Wah, seru juga menjelajah di Tana Toraja... Hal-hal yang belum pernah saya lihat, semuanya ada di Toraja... Hal-hal yang unik seperti makam maupun pesta kematian adalah sesuatu yang baru saya dapatkan di sini... Hmmm... Ternyata ada begitu banyak pemakaman unik di daerah ini guys... Setelah Lemo, ternyata ada pula yang dinamakan Londa, yang akan menarik ketertarikan kamu untuk berpetualang di sini... Kalau bisa dibilang, sepertinya saya menghabiskan waktu di Tana Toraja untuk berziarah makam... hihihihi
Pasti kalian belum tahu persis kan Londa itu seperti apa? Berikut ini adalah penjelasan mengenai Londa, akan diuraikan dengan jelas...
Londa adalah salah satu gua makam paling popular sebagai tujuan wisata di Tana Toraja. Objek wisata Londa berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi. Lokasinya kurang lebih 7 kilometer dari selatan Kota Rantepao, pusat pariwisata dan akomodasi bagi wisatawan. Oleh karena itu, Londa mudah dicapai dengan kendaraan umum seperti bemo, ojek, atau pun mobil atau motor sewaan. Dari kejauhan, tampak tebing curam yang dirimbuni hijau pepohonan. Jika mata kamu jeli, mungkin kamu melihat peti jenazah berwarna cerah diselipkan di celah-celah dinding tebing. Di kaki tebing tinggi nan rimbun inilah, tersembunyi sebuah gua alam yang dijadikan makam.
Untuk mencapai lokasi gua makam Londa, kamu harus menuruni sejumlah anak tangga. Pastikan sebelumnya kamu menyewa lentera petromak dari masyarakat lokal seharga Rp30.000,-. Untuk memasuki kawasan gua makam Londa, kamu memang memerlukan lentera sebagai penerang. Kamu dapat membawa sendiri lentera ini atau meminta seseorang (yang juga berperan sebagai guide) untuk membawanya.
Dan, wah!!! Ternyata hal pertama yang saya temui ketika menghampiri gua adalah peti mati dan tongkonan... Wihhh, serrremmmnyaaa... hehehehe
Ketika tiba di dekat gua, kamu mungkin dengan segera menangkap nuansa mistis. Alam yang masih hijau dan liar serta cuaca pegunungan yang dingin akan juga menyambut setibanya di lokasi. Di dinding tebing sekitar gua, kamu akan melihat deretan patung kayu (tau-tau) di tebing batu yang dipahat serupa etalase tanpa kaca bagi patung-patung tersebut. Tau-tau adalah kayu yang dipahat semirip mungkin dengan jenazah yang dikubur di sana. Biasanya kayu yang dipilih adalah kayu nangka yang cenderung berwarna kuning, warna yang paling dekat dengan warna kulit manusia. Beberapa tau-tau dibuat dengan memerhatikan detailnya, garis kerut wajah atau kulit leher yang kendur sebab sudah tua dipahat dengan teliti. Banyak ucapan duka berjejeran di depan gua yang berasal dari orang-orang terdekat si mayit...
Sebelum memasuki gua, tampak tulang-tulang berserakan. Tulang-tulang tersebut berasal dari peti mati yang jatuh dari tebing tempatnya semula digantung atau karena peti mati sudah hancur dimakan usia. Tengkorak dan tulang-tulang ini dapat saja ditempatkan di peti yang baru, hanya saja untuk melakukan hal tersebut harus pula dilaksanakan upacara adat yang sangat mahal, upacara yang mungkin sama saat peti tersebut pertama kali dikuburkan.
Saat kamu menelusuri gua, terdapat lebih banyak lagi tengkorak dan tulang yang berserakan. Di beberapa tempat, tampak pula peti-peti mati yang ditumpuk atau diatur sedemikian rupa. Pengaturan itu disesuaikan dengan garis keturunan atau keluarga. Selain peti mati, terlihat pula pakaian atau rokok yang sengaja ditaruh di sana oleh sanak kerabat jenazah. Kabarnya, kumpulan tengkorak dan tulang belulang yang ada di gua ini sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun.
Kondisi gua yang gelap kemungkinan besar menambah aura mistis gua makam ini. Namun begitu, perjalanan menelusuri gua makam Londa tentulah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan kamu dapatkan di tempat lain. Pastikan kamu tidak memindahkan apalagi berniat untuk mengambil tulang, tengkorak, atau benda lain di area makam, sebab inilah salah satu etika yang hendaknya dituruti saat memasuki lokasi makam leluhur masyarakat Toraja.
Nah, mungkin itu adalah uraian mengenai gua alam yang dijadikan pemakaman yang disebut Londa... Kamu merasa tertantang untuk menyelami aroma mistisnya? Yuk ke Toraja, kapan lagi kalau bukan sekarang??? ^_^

0 komentar:

Posting Komentar