RUMAH ADAT SAO MARIO
Baiklah guys, tempat kedua yang kami kunjungi di Kabupaten Soppeng yaitu Rumah Adat Sao Mario... Masih dengan teman yang sama, yakni saya, Hendra Tjiang, Apin, Icha, Noe', Indah, Aas, Ina, Vita, Danty, Anty, Ela, dan Imma... Wah wah wah, to the point aja ya ke Rumah Adat Sao Mario...
Rumah Adat Sao Mario terletak di Kelurahan Manorang Salo, Kecamatan Marioriawa,
berjarak sekitar 30 km dari Kota Watansoppeng. Di kompleks Rumah Adat Sao Mario
ini, terdapat berbagai jenis rumah adat yang bergaya aksitektur Bugis, Makassar,
Mandar, Toraja, Minangkabau dan Batak. Rumah Adat Sao Mario berfungsi sebagai
museum dengan koleksi berbagai jenis barang antik yang bernilai tinggi dari
berbagai daerah di Indonesia dan Luar Negeri, seperti : kursi, meja, tempat
tidur, senjata tajam dan berbagai jenis batu permata.
Rumah adat Sao Mario dibangun pada tahun 1993
oleh seorang Arsitek bernama Ir.Drs. Bakhriani A.rauf Manna. Pemilik dari rumah
adat Sao Mario ini yaitu Prof.Dr. H.andi mustari pide, SH (Datuk rajo nan sati)
dan Hj.a. Sitti Runiang. Pemilik rumah ini adalah orang asli dari Batu-batu,
Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng. Rumah adat Sao Mario di Kelurahan Manorang,
Kecamatan Marioriawa adalah rumah perpaduan dari tradisi Buginese (Batu-Batu
Soppeng) dan Minangsih (Minangkabau).
Di sekitarnya ada miniatur rumah adat Bugis,
Mandar, dan Toraja. Hampir semua rumah, terutama yang berarsitektur Bugis,
bertiang 100. Karena itu, masyarakat sekitar menyebutnya dengan bola seratuE.
Terdapat sebuah rumah lontar yang dinding, lantai, tiang, rangka serta perabotan
berbahan baku lontar. Walaupun, sebenarnya rumah ini adalah rumah adat yang
terletak di Soppeng, namun pemilik sengaja membedakannya menjadi beberapa
bangunan. Alasannya, agar adat asli dari daerah Soppeng yang pemilik yakini
tidak tercampur oleh adat-adat yang lain.
Rumah adat ini dikenal dengan rumah
adat 4 etnis yang terdapat dalam satu wilayah yaitu Bugis, Makassar, Mandar, dan Tana Toraja. Dahulu, ketika raja mandar datang, raja mandar tidak langsung ke
rumah adat Soppeng, namun raja mandar akan langsung ke rumah adat mandar. Dan
jika ingin dilakukan rapat, maka mereka berkumpul di sebuah baruga yang terletak
di samping kanan rumah adat asli Soppeng. Ada juga mitos warga setempat yang
menyatakan bahwa di wilayah ini juga, ada danau kecil tempat bersandar duplikasi
perahu pinisi. Perahu kebanggaan masyarakat Bugis Makassar yang konon mampu
mengarungi lautan luas di berbagai belahan Samudera.
Penasaran? Langsung aja datang ke tempat ini... Seru loh!!! ^_~
0 komentar:
Posting Komentar