Sabtu, 13 Juni 2015

SULAWESI SELATAN - LUWU TIMUR

AIR TERJUN MATABUNTU


Assalamu 'alaikum guys... Wah, tidak terasa... Kali ini saya akan bercerita mengenai kabupaten terakhir yang saya kunjungi, yakni Malili, Luwu Timur...
Lega rasanya hampir menyelesaikan trip di 23 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan... Ternyata, provinsi ini juga kaya lho dengan tempat wisata... Cuma mungkin masih jarang yang mengeksplorasi Sulawesi Selatan... Jadi, sebagai putra daerah, harus dong explore tempat wisata kita yang terkenal... Selanjutnya, yuk ikuti perjalanan saya mengelilingi 3 destinasi wisata di kabupaten ini...
Awalnya, saya merasa ragu bisa berkunjung ke tempat ini, tapi alhamdulillah akhirnya kesampaian juga... Tempat-tempat wisata yang saya kunjungi seperti Air Terjun Matabuntu, Pantai Menggoro, dan Danau Matano... Simak perjalananku berikut ini di Air Terjun Matabuntu...
Air Terjun Matabuntu atau yang juga dikenal dengan nama Air Terjun Meruruno memiliki undak-undakan terjunan air sekitar 33 susun yang terbentuk secara alami. Meski jumlah tingkatan sebenarnya mencapai puluhan, hanya ada sekitar 6 undakan yang paling tinggi. Air terjun ini tersembunyi di antara lebatnya pepohonan yang menyelimuti kawasan ini. Airnya mengalir ke Sungai Tumbura diantara bebatuan kapur di lereng Gunung Lembeonga.
Air terjun ini terletak di Desa Matabuntu, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Propinsi Sulawesi Selatan.
Keunikan di obyek wisata ini adalah di undakan paling atas dapat ditemui sebuah batu berbentuk alat kelamin pria yang konon dipercaya dapat membantu bagi pasangan yang belum dikarunia anak, adapula yang meyakini sebagai tempat mengikat janji bagi pasangan muda mudi. Sayangnya lokasi ini belum dikelola secara maksimal.
Berjarak sekitar 3 km dari pusat kota Wasuponda atau sekitar 30 menit perjalanan dengan berkendaraan. Jika dari kota Soroako berjarak 30 km. Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat menyusuri perkebunan dan persawahan dengan kondisi jalan sebagian sudah beraspal. Selebihnya jalan tanah yang kurang keras dan bergelombang sehingga dikala hujan pasti licin. Selain itu, jalanan ini agak sempit dan harus berhenti jika 2 buah mobil berpapasan. Juga penunjuk jalan menuju ke lokasi belum tersedia sehingga cukup merepotkan. Selanjutnya dari perhentian kendaraan terakhir, diteruskan mengikuti jalan setapak menembus hutan dan agak mendaki. Harga parkir kendaraan sekitar 3000 rupiah... Murah kok, gak ada biaya masuknya lagi... ^o^

0 komentar:

Posting Komentar